Senin, 30 April 2012

metode asosiasi bebas


Dalam matakuliah psikoterapi kelompok kami ,, hana, cori, vania, fenti,, nisa, joko , valen , Irene, elfa, sinta , vita dapet tugass buat coba untuk menterapi suatu masalah dengan cara asosiasi bebas ….
1.      Asosiasi bebas
Berbeda dengan metode hipnosis yang menyadarkan diri pada anggapan bahwa pengalaman-pengalaman traumatik yang ada pada pasien histeria perlu dan hanya bisa diungkapkan dalam keadaan si pasien tidak sadar (di bawah pengaruh hipnosis), metode asosiasi bebas bertumpu pada anggapan bahwa pengalaman-pengalaman traumatik (pengalaman yang menyakitkan) yang dimiliki pasien hysteria itu bisa diungkapkan  dalam keadaan sadar. (Dalam asosiasi bebas, pasien diminta untuk mengemukakan secara bebas hal-hal apa saja yang terlintas dalam pikirannya saat itu. Bagi terapeut, hal-hal hal yang kemukakan oleh pasiennya itu merupakan bahan untuk menggali dan mengungkap ingatan-ingatan atau pengalaman-pengalaman yang sifatnya traumatic dari alam tak sadar si pasien). Hal yang penting dari pengembangan asosiasi bebas ini adalah, metode asosiasi bebas dengan prinsip atau anggapan yang mendasarinya telah membawa Freud kepada suatu kesimpulan bahwa ketaksadaran memiliki sifat dinamis, dan memegang peranan dalam ter­jadinya gangguan neurotik seperti histeria. (Di kemudian hari peranan ketaksadaran oleh Freud diperluas dan dipandang sebagai “kawasan terbesar” dari kehidupan psikis, yang di dalamnya terdapat suatu unsur atau sistem yang berisikan naluri-naluri. Dan keinginan-keinginan berasal dari naluri-naluri itu. Pada gilirannya, melalui mekanisme represi, keinginan-keinginan yang tidak atau sulit dipuaskan akan dikembalikan ke kawasan tak sadar ini, dipenjarakan bersama-sama dengan pengalaman-­pengalaman tertentu yang sifatnya traumatic atau menyakitkan bagi in­dividu.) Selain itu, berbeda dengan Breuer, Charcot, Bernheim, dan terapeut-terapeut atau para peneliti umumnya pada waktu itu, Freud mulai menempatkan data yang diperoleh dari kegiatan terapinya dalam kerangka psikologi, serta ia melihat aspek atau mekanisme yang terlibat dalam ke­jadian munculnya gangguan neurotik dari sudut psikologi, dan bukan dari sudut neurologi atau fisiologi. Dengan demikian, sejak Freud menempuh jalannya sendiri, mengembangkan gagasan dan metode terapinya sendiri, Freud sesungguhnya tengah berada dalam usaha membangun landasan bagi ajaran psikoanalisanya yang unik; dan ternyata usahanya ini memang berhasil. Dapat dikatakan bahwa metode asosiasi bebas merupakan tong­gak yang menandai dimulainya psikoanalisa.
Metode asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu & pelepasan emosi-emosi yg berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu. Freud’s couch atau sofa freud adalah sofa yang digunakan freud dalam melakukan terapi psikoanalisanya, khususnya terapi dengan teknik asosiasi bebas. Dalam teknik asosiasi bebas, pasien diminta untuk berbaring di atas sofa yang nyaman sambil memejamkan mata dan mencapai keadaan rileks. kemudian pasien diminta untuk berbicara sebebas-bebasnya, dan terapis mencatat kata-kata kunci untuk dianalisa sehingga terbukalah jalan menuju permasalahan yang sebenarnya yang digali dari alam bawah sadar pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar