Setelah kami memcoba mengungkapkan
cerita-certita subjek dimasalalu kami mencoba menganalisis maslah subjek
Analisis
masalah :
Meskipun belum menjadi seorang ahli, kami berusaha untuk
menganalisis permasalahan yang ada. Kini subjek memiliki persoalan dengan
ketertarikan terhadap sesama jenis, hal ini tentunya dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya saja faktor hormon, lingkungan pergaulan, juga
pengalaman yang menimbulkan traumatik. Dalam kasus ini, kami tidak dapat
mengintervensi terlalu jauh berkaitan dengan faktor hormon atau kondisi faali
dari subjek. Lingkungan pergaulan subjek juga tentunya mempengaruhi kondisi
subjek saat ini, akan tetapi lingkungan pergaulan tentunya berkembang seiring
dengan semakin banyaknya orang yang mengenal subjek sebagai sosok lesbian. Ada
penyebab mendasar yang kami lihat, yakni pengalaman kurang menyenangkan yang
dialami subjek dengan beberapa sosok laki-laki yang semestinya dekat dengan
dirinya. Entah disadari atau tidak, kondisi ini tentunya mempengaruhi cara
berpikir subjek mengenai laki-laki. Subjek juga mengaku banyak mendengar cerita
dari teman-temannya, jika laki-laki sering kali menyakiti perempuan. Hal ini
tentunya semakin memperngaruhi cara pandang subjek terhadap laki-laki, meski ia
juga mengaku sering kali sakit hati dalam menjalani hubungan dengan sesama
jenisnya. Namun subjek lebih hingga saat ini lebih memilih menjalani hubungan
yang demikian. Kesimpulannya, kehidupan masa lalu subjek memberikan trauma
tersendiri bagi subjek.
Kemudian kami mencoba untuk menjelaskan
kondisi trauma yang mungkin dialaminya, yang pada akhirnya dapat menjadi salah
satu cikal bakal penyebab kondisinya saat ini. Bukan hal yang mudah untuk
membuat klien mengerti dan menerima hal-hal yang sebelumnya diingkarinya.
Pada tahap selanjutnya, kami membuat subjek
berada dikondisi yang lebih rileks lagi, dan subjek lebih memilih untuk
berbaring dengan posisi tidur terngkurap.
Kami
mencoba untuk membuat subjek menyadari perilaku yang tidak semestinya,
memotivasi subjek untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Meski
tidak dapat dilakukan secara instan, tapi info terbaru yang kami dapat, subjek
kini mulai mengatur intensitas pertemuan dengan pasangannya, mulai mengurangi
komunikasi dan dengan kesadaran serta tekad yang kuat, subjek mengaku ingin
berubah.
Evaluasi kegiatan
Sejauh
ini kami lebih banyak belajar teori ketimbang praktek, dan penerapan ilmu
secara langsung dengan dihadapkan pada suatu permasalahan, membuat kami
memahami jika untuk melakukan proses terapi tidak semudah yang kami bayangkan.
Perlu ada pendekatan yang baik (rapport), hingga akhirnya klien merasa nyaman
untuk bercerita, perlu kesabaran yang besar untuk menghadapi pengingkaran dari
klien, dan yang pasti perlu pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang ilmu
yang memang akan kita terapkan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar