Senin, 30 April 2012

analisis maslah metode asosiasi bebas


Setelah kami memcoba mengungkapkan cerita-certita subjek dimasalalu kami mencoba menganalisis maslah subjek
*  Analisis masalah :
Meskipun belum menjadi seorang ahli, kami berusaha untuk menganalisis permasalahan yang ada. Kini subjek memiliki persoalan dengan ketertarikan terhadap sesama jenis, hal ini tentunya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya saja faktor hormon, lingkungan pergaulan, juga pengalaman yang menimbulkan traumatik. Dalam kasus ini, kami tidak dapat mengintervensi terlalu jauh berkaitan dengan faktor hormon atau kondisi faali dari subjek. Lingkungan pergaulan subjek juga tentunya mempengaruhi kondisi subjek saat ini, akan tetapi lingkungan pergaulan tentunya berkembang seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengenal subjek sebagai sosok lesbian. Ada penyebab mendasar yang kami lihat, yakni pengalaman kurang menyenangkan yang dialami subjek dengan beberapa sosok laki-laki yang semestinya dekat dengan dirinya. Entah disadari atau tidak, kondisi ini tentunya mempengaruhi cara berpikir subjek mengenai laki-laki. Subjek juga mengaku banyak mendengar cerita dari teman-temannya, jika laki-laki sering kali menyakiti perempuan. Hal ini tentunya semakin memperngaruhi cara pandang subjek terhadap laki-laki, meski ia juga mengaku sering kali sakit hati dalam menjalani hubungan dengan sesama jenisnya. Namun subjek lebih hingga saat ini lebih memilih menjalani hubungan yang demikian. Kesimpulannya, kehidupan masa lalu subjek memberikan trauma tersendiri bagi subjek.
*  Kemudian kami mencoba untuk menjelaskan kondisi trauma yang mungkin dialaminya, yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu cikal bakal penyebab kondisinya saat ini. Bukan hal yang mudah untuk membuat klien mengerti dan menerima hal-hal yang sebelumnya diingkarinya.

*  Pada tahap selanjutnya, kami membuat subjek berada dikondisi yang lebih rileks lagi, dan subjek lebih memilih untuk berbaring dengan posisi tidur terngkurap.
Kami mencoba untuk membuat subjek menyadari perilaku yang tidak semestinya, memotivasi subjek untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Meski tidak dapat dilakukan secara instan, tapi info terbaru yang kami dapat, subjek kini mulai mengatur intensitas pertemuan dengan pasangannya, mulai mengurangi komunikasi dan dengan kesadaran serta tekad yang kuat, subjek mengaku ingin berubah.

*  Evaluasi kegiatan
Sejauh ini kami lebih banyak belajar teori ketimbang praktek, dan penerapan ilmu secara langsung dengan dihadapkan pada suatu permasalahan, membuat kami memahami jika untuk melakukan proses terapi tidak semudah yang kami bayangkan. Perlu ada pendekatan yang baik (rapport), hingga akhirnya klien merasa nyaman untuk bercerita, perlu kesabaran yang besar untuk menghadapi pengingkaran dari klien, dan yang pasti perlu pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang ilmu yang memang akan kita terapkan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar